PureChat

peluang usaha

Sabtu, 12 Januari 2013

Bisnis Online

Membuat model bisnis online adalah menjawab pertanyaan “dari mana datangnya uang.” Saat ini, seiring dengan berkembang pesatnya media Internet, model bisnis online pun semakin beragam dan inovatif.

Secara sederhana, ada tiga model utama bisnis online:

1. E-Commerce Model : menjual sesuatu di website.

2. Content-Rich Model: memberikan content yang kaya kepada user secara gratis dan mendapatkan income dari iklan.

3. Membership/Subscription Model: user harus membayar untuk dapat membaca/melihat content.

Ketiga model ini adalah pembagian yang paling mendasar. Variasi yang beragam dapat dikembangkan dari ketiga model ini.

Pembagian yang lebih kompleks dapat dilihat seperti di bawah ini:

1. Online Learning marketplaces: sebuah ruang maya yang menghubungkan guru dengan murid di luar setting tradisional (di sekolah atau universitas). Pengajar independent dapat memberikan kelas secara online dalam berbagai format, atau menjual materi pelajarannya. Murid membayar untuk mendapatkan pelajaran secara online. Contoh: WiziQ dan Moontoast.

2. Subscription: User membayar biaya berlangganan untuk mengakses data atau content. Cara berlangganan dan besarnya biaya bervariasi sesuai dengan layanan yang didapatkan. Contoh: Pandora dan Last.fm

3. Freemium: Model ini memberikan sejumlah layanan mendasar secara gratis, kemudian untuk layanan premium dan khusus user harus membayar. Contoh: Flickr dan Skype.

4. Fund-raising: situs-situs web tertentu yang memang dibikin untuk mengumpulkan uang dengan meminta sumbangan dari individual, bisnis, yayasan amal, atau pemerintah. Contoh: FundRaising dan Giftsprings.

5. Donation: Donasi diberikan oleh user yang menjadi pengunjung setia situs web sesuai dengan kemampuan dan keiklasannya. Contoh: OpenOffice dan Mozilla Foundation.

6. Re-sale/Re-use: user dapat menampilkan karyanya serta menjual karyanya pada web ini. Contoh: Deviantart dan ClipSyndicate

7. Re-sale of Physical goods: Model bisnis ini memungkinkan resaler tidak perlu menyimpan stock barang, tetapi hanya meneruskan pesanan konsumen kepada manufaktur atau wholesaler, yang akan mengirimkan pesanan kepada konsumen. Pemilik situs ini dapat menaikkan harga dan mendapatkan keuntungan dari perbedaan harga itu tanpa perlu khawatir tentang stok barang, masalah pembayaran dan pengiriman. Contoh: Amazon Associates dan Doba.

8. Merchandising: Menjual benda-benda atau image dari sebuah produk/layanan yang digunakan untuk mempromosikan produk yang lain, yang tidak selalu berhubungan. Contoh: CafePress dan Zazzle.

9. Benda Virtual: Layanan yang tidak dapat dijual di dunia nyata tetapi hanya ada di dunia maya. Keuntungan diperoleh dari transaksi yang dilakukan dalam mata uang virtual (seperti “linden dollars” dalam Second Life) yang dapat dikonversikan ke dalam mata uang yang sebenarnya. Contoh: Second Life dan Kinset.

10. Produk Informasi: Produk-produk berisi informasi seperti e-book, audio book, materi kursus, dan data-data lain yang dapat dijual secara online dan di-download langsung setelah melakukan pembayaran. Contoh: Lulu dan CreateSpace.

11. Software Layanan: Layanan online berbasis web yang dapat digunakan dengan bayaran tertentu. Contoh: GoToMeeting dan WebEx.

12. Link Selling: Situs-situs web yang memiliki ranking tinggi di Google dapat menjual link berbasis teks kepada situs lain yang hendak meningkatkan rangking pencariannya di Google. (Hal ini tidak direkomendasikan dan dapat mendapatkan hukuman dari Google). Contoh: LinkAdage dan Text Link Ads.

13. Referral Leads: Sistem rekomendasi online di mana pemasang iklan membayar untuk mendapatkan lead yang berkualitas. Contoh: Sprint dan USA 2 Referreal.

14. Event: Pendaftaran online untuk event seminar, workshop, conference. Contoh: Eventbrite dan TicketLeap.

15. Broker Informasi: Situs web bertindak sebagai broker informasi antara yang membutuhkan informasi dengan yang menyediakannya. Biasanya, situs web mendapatkan bayaran dari penyedia informasi, sedangkan pencari informasi dapat mengakses informasi secara gratis. Contoh: JobCoin dan Craigslist.

16. Product Placement: Yang dimaksud adalah salah satu jenis iklan, di mana barang atau jasa ditempatkan dalam sebuah konteks yang bukan iklan, seperti dalam sebuah film, acara televise, dan program berita. Kini product placement seperti ini juga dapat ditemukan dalam web. Contoh: Brandfame dan PlaceMyProduct.

17. Konten Berbayar: Penulis/Editor dibayar untuk menulis review dan artikel tentang produk tertentu. Contoh: PayPerPost dan SponsoredReviews.

18. Lisensi konten dan Redistribusi: Layanan lisensi konten yang memberikan bayaran kepada para publisher web bila content mereka dipublikasikan atau diredistribusikan oleh orang lain. Contoh: Mochila dan BlogBurst.

19. Bangun & Jual: membangun sebuah situs web, sebuah layanan atau aplikasi tanpa memiliki model bisnis yang jelas. Begitu situs web tersebut mendapat cukup banyak pengunjung, nama, atau komunitas yang besar, dia dijual kepada perusahaan besar yang dapat mengubah potensinya menjadi uang. Contoh: YouTube dan MySpace.

Selain model-model di atas, masih banyak lagi variasi yang inovatif yang mungkin belum terdata. Dari daftar di atas saja dapat memberikan ide, banyak yang dapat dilakukan dengan media internet. Anda mungkin dapat menjadi penemu bisnis model baru yang belum pernah terpikirkan. Justru model bisnis yang unik yang biasanya akan berhasil. Tidak perlu yang ribet, biasanya model bisnis yang paling sederhana juga adalah yang paling baik.

Dan bila Anda belum tahu model bisnis yang terbaik buat situs web Anda (baca: tidak dapat menjawab pertanyaan dari mana datangnya uang), jangan kuatir, karena model bisnis adalah sesuatu yang dapat berevolusi juga sesuai dengan perkembangan pasar.

Pilihan Anda juga tidak terbatas pada daftar di atas saja. Anda juga dapat mempunyai tujuan lain selain uang, misalnya ketenaran, perhatian, menolong sesama, penyaluran hobby, dan reward non-financial lainnya.

Setelah mempunyai gambaran model bisnis online kita, pertanyaan selanjutnya yang harus dijawab adalah bagaimana cara kita mendapatkan uang? Misalnya, model bisnis kita adalah Content-Rich Model, sebut saja sebuah media online. Itu berarti, sumber income utama kita adalah iklan. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara kita mendapatkan iklan? Apa yang membuat orang ingin memasang iklan di portal kita?
Pertanyaan ini harus dijawab dengan mengkaji kebutuhan pasar dan menghubungkannya dengan kompetensi yang kita miliki. Dengan kata lain, menghubungkan apa yang dibutuhkan pasar dengan apa yang dapat kita berikan.
Tidak jarang, pertanyaan ini yang dijawab dulu sebelum mengetahui bisnis model. Misalnya, PortalHR.com yang lahir karena kami melihat peluang belum adanya sebuah pusat informasi yang lengkap tentang sumber daya manusia, bukan berupa lowongan dan bukan pula berupa informasi event saja. PortalHR.com muncul karena menjawab kebutuhan informasi spesifik tentang HR dan karena itu menarget audience yang sangat spesifik yaitu orang-orang yang berkecimpung di bidang HR, praktisi maupun konsultan, serta pelajar.
Banyak yang terbantu dengan adanya PortalHR.com. Seiring dengan waktu, PortalHR berkembang terus dan membina hubungan yang baik dengan pengunjungnya. Sebagai brand, PortalHR.com telah mendapatkan asosiasi emosional yang positif. Itu adalah tipping point bagi PortalHR.com untuk terus berkembang pesat.
Saat ini, lebih dari 40.000 unique visitor (IP Address) mengunjungi PortalHR.com dalam satu bulan. Itu berarti, apabila 1 IP address digunakan oleh banyak orang, jumlah pengunjung unik dalam satu bulan bisa lebih dari 40.000 orang. Misalnya 1 IP Address digunakan 5 orang (satu keluarga) atau satu kantor (50 orang), itu berarti jumlah pengunjung unik per bulan PortalHR dapat mencapai 40.000 x 5 = 200.000 orang.
Tetapi, karena kebanyakan ISP di Indonesia menggunakan sistem DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) yang sederhananya berarti setiap kali konek ke internet kita mendapatkan IP yang berbeda, maka itu berarti satu orang dapat menggunakan lebih dari 1 IP Address.
Karena itu, secara amannya jumlah IP Address yang tercatat dalam unique visitor mungkin dapat dikalikan 2 saja. Kira-kira lebih dari 80.000 orang pengunjung per bulan, yang mengunjungi PortalHR dengan pola yang berbeda-beda: ada yang setiap hari, ada yang seminggu sekali, ada yang seperlunya saja. Setiap kali mereka masuk ke PortalHR dalam satu bulan, bila mereka menggunakan 1 IP address, mereka hanya tercatat sebagai 1 unique visitor.
Dilihat dari jumlah kunjungan (visit) setiap hari ada 3000-4000 kunjungan. Tidak terlalu besar, namun lumayan. Dan yang terpenting adalah, statistik ini menunjukkan trend yang terus meningkat setiap bulannya.
Lebih dari berapa pengunjung situs web, yang jauh lebih penting (dan menjual) adalah siapa para pengunjung itu. Inilah yang menurut kami amat menarik tentang PortalHR.com.
Kami melakukan survey kecil-kecilan dan mendapat beberapa data demografis yang penting.
  • 68% pengunjung PortalHR.com adalah pria.
  • 80% pengunjung dari kantor.
  • 35% pengunjung mempunyai jabatan manajer ke atas.
  • 50% pengunjung bekerja di bidang HR.

Ternyata, tidak semua pengunjung PortalHR.com adalah orang HR. Hal ini dapat dimaklumi, karena yang berminat pada isu HR tentu saja tidak hanya orang HR. Ada juga karyawan yang menanyakan soal cuti, PHK, dll. Orang HR bukanlah bagian yang banyak menghabiskan waktu untuk browsing, jadi 50% menurut kami sudah cukup banyak.

Selain pengunjung situs, kami juga memiliki database berupa email address, alamat dan nomor telepon lebih dari 4000 orang HR dari berbagai level: direksi, manajerial dan staff. Data ini menurut kami sangat berharga meskipun hingga saat ini belum kami komersialkan.

Saya memberi contoh PortalHR.com dalam tulisan ini untuk menunjukkan bahwa, menjawab bagaimana cara mendapatkan uang adalah mengetahui nilai jual situs web kita, dan apa saja yang bisa dijual.

Orang HR sering kali adalah bagian paling misterius dan paling sulit didekati dalam suatu organisasi. Mereka adalah pintu masuk untuk karyawan (rekrutmen) ataupun pembelian jasa training/pengembangan dll dalam suatu organisasi.

Perusahaan yang menawarkan produk/jasa seringkali harus melewati tembok HR yang sulit ditembus. Nah, mereka dapat mendekati audience HR melalui PortalHR.com. Itulah salah satu hal yang kami anggap sebagai kekuatan PortalHR.com. Bila Anda menarget orang HR secara spesifik, tidak ada media lain sebaik PortalHR.com untuk melakukan marketing Anda.

Bagaimana bentuk marketing tersebut? Cara paling umum/tradisional adalah iklan (berupa banner ad). Namun seiring dengan perkembangan, PortalHR.com terus berimprovisasi memberikan bentuk-bentuk iklan lain yang bisa jadi lebih efektif, tergantung pada kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai oleh pemasang iklan.

~ Meisia Chandra

Tidak ada komentar:

Travel & Tours

eHaji.com

Entri Populer