PureChat

peluang usaha

Sabtu, 12 Januari 2013

SEO (Search Engine Optimization)

SEO

SEO adalah kependekan dari Search Engine Optimization, suatu teknik agar website yang kita buat mudah ditemukan melalui search engine seperti Google.

Internet merupakan media yang paling murah, efektif dan cepat dalam menyampaikan informasi. Media lain brosur misalnya harus melakukan aktivitas cetak dan kirim secara fisik. Untuk media televisi biayanya sangat besar, dan hanya beberapa detik saja.

Dengan internet kita cukup membayar internet, membuat website, mengupdate isinya. Namun meskipun demikan itu tidak berarti apa-apa jika kita website kita tidak dikunjungi orang. Oleh karena itu kita harus berusaha supaya web kita dikunjungi orang. Cara yang paling efektif mendatangkan pengunjung adalah melalui search engine Google. Inilah yang disebut Search Engine Optimization.

Langkah awal SEO adalah memilih domain yang sesuai dengan bisnis anda.

Langkah kedua adalah rencanakan isi website anda.

Langkah ketiga adalah membuat website yang secara teknis mendukung SEO. Hubungilah web developer yang mempunyai kemampuan ini.

Langkah keempat bangun content website anda, pastikan ada fasilitas penambahan News dan Articles.

Langkah kelima lakukan riset keyword apa yang banyak dipakai pengunjung. Untuk riset ini silahkan mengunjungi ke https://adwords.google.com/select/KeywordToolExternal

Langkah keenam buat artikel-artikel dengan judul dan content mengenai keyword-keyword tersebut. Tentunya keyword-keyword ini harus berhubungan dengan bisnis anda. Buat juga artikel-artikel lain yang mendukung/berhubungan dengan artikel kelima. Ini untuk memperkaya website anda.

Langkah ketujuh sering-seringlah mengunjungi www.prowebpro.com untuk menambah wawasan anda mengenai SEO, bagaimana memanfaatkan search engine untuk promosi produk dan jasa anda.

Mengapa Harus Muncul di Halaman Pertama Hasil Search?

Pertanyaan di atas terdengar bodoh di era saat ini dimana lebih dari 70 persen orang mencari informasi produk melalui search engine. Semua pemilik produk/brand berlomba-lomba untuk menenggerkan informasi produknya pada halaman pertama hasil pencarian search engine, kalau bisa urutan pertama.

Namun banyak yang lupa untuk menanyakan pada diri mereka sendiri, “mengapa harus muncul di halaman pertama hasil search?”— karena sebagian besar menjadikan “muncul di urutan pertama hasil search” sebagai tujuan akhir.

Padahal sebenarnya, muncul di halaman pertama hasil search barulah langkah awal. Malah sebenarnya, esensi yang sejatinya bukan itu. Strategi optimasi search engine seharusnya melebihi urusan muncul di halaman berapa. Strategi ini—termasuk semua strategi online marketing yang lain—seharusnya langsung berkaitan dengan bisnis.

Bagaimana dampak SEO terhadap bisnis? Pemilik brand yang lebih cerdas akan mulai mempertanyakan hal ini. Mengapa saya harus muncul di halaman pertama hasil search? Apa efeknya pada bisnis? Tidak banyak yang bisa menjawab pertanyaan strategis ini.

Menurut @nukman, muncul di halaman pertama hasil search barulah menjawab tahapan pertama, yaitu tentang visibilitas (visibility). Di tengah banyaknya hasil search di rimba Google, tentu saja kemungkinan terlihat oleh potential customer jauh lebih besar apabila kita muncul di halaman pertama. Tetapi itu belum menjawab persoalan kedua, yaitu clickability (seberapa besar kemungkinan kita diklik).

Klik sangat tergantung dari relevansi terhadap si pencari. Dalam hal ini menurut @nukman, copywriting sangat berpengaruh. Membuat copywriting yang menarik untuk diklik adalah tantangan pemilik brand/produk setelah berhasil menenggerkan situs webnya di halaman pertama, atau setidaknya halaman dua atau tiga. Setelah halaman tiga, sangat kecil kemungkinannya untuk visible.

Tantangan ketiga setelah berhasil membuat si pencari melakukan klik dan mendarat pada landing page, adalah menghasilkan suatu konversi dari kunjungan tersebut. Pada teori online marketing ecosystem diungkapkan bahwa ketika user masuk dari organic search, berarti dia sudah masuk tahap Favorability. (lihat gambar)



Tahapan selanjutnya dari tahap ini adalah Purchase Intent (yang seharusnya terjadi di landing page). Landing page yang baik harus bisa mengkonversi pengunjung menjadi pembeli, atau setidaknya menciptakan keinginan untuk membeli. Dengan begitulah SEO dapat menjawab pertanyaan strategis bisnis. Dengan begitulah baru SEO memberikan dampak langsung pada bisnis.


~ Meisia Chandra

Iklan Online

Setelah selesai merancang content apa saja yang akan ada dalam sebuah situs web, pekerjaan (besar) selanjutnya adalah merancang produk-produk apa saja yang akan dijual dalam situs web tersebut.

Berikut ini adalah bentuk-bentuk iklan online yang dapat memberi Anda gagasan baru untuk mengembangkan produk jualan Anda nantinya.

1. Direct Advertising
Pemasang iklan dan pemilik media berhubungan langsung dan menandatangani kontrak untuk menampilkan iklan atau inisiatif promosi lainnya.

2. Self-service Advertising
Pendekatan iklan baru di mana materi iklan, penempatan iklan, tampilan serta teks dikerjakan sendiri oleh pemasang iklan melalui metode proses yang dilakukan sendiri di Online.
Contoh: Blogads dan Google AdWords.

3. Ad Networks
Sebuah jaringan (network) iklan yang menghubungkan dan memediasi antara pemasang iklan dengan pemilik situs web. Jaringan iklan seperti ini biasanya menargetkan kampanye-kampanye yang tidak mempunyai target audience khusus, tetapi mengincar sebesar mungkin orang yang melihat iklan dengan biaya sekecil mungkin.
Contoh: ValueClickMedia dan Tribal Fusion.

4. Contextual Advertising
Iklan yang ditargetkan pada content. Iklan tidak ditampilkan secara random, tetapi telah dipilih oleh sistem secara otomatis sesuai dengan content yang relevan dengan iklan tersebut.
Contoh: Google AdSense dan Yahoo Publisher Network.

5. Twitter Advertising
Iklan yang berfungsi sebagai tweet dari pemasang iklan, yaitu iklan berbasis keyword yang pendek, yang didistribusikan kepada user yang membaca content yang sesuai dengan keyword yang dipilih. Contoh: Magpie dan Twittad.

6. In-Text Advertising
Sistem in-text advertising secara otomatis menghubungkan kata-kata tertentu di dalam website dengan content iklan yang berhubungan.
Contoh: Kontera dan Vibrant in-Text Ad.

7. Ad Network Optimization
Jasa optimasi iklan ini mengevaluasi dan memilih iklan yang membayar terbanyak untuk ditampilkan dalam halaman web dengan mengevaluasi semua pilihan serta ukuran iklan yang paling baik, dan karakteristik visualnya.
Contoh: PubMatic dan YieldBuild.

8. Rep Ad Agencies
Agen periklanan yang mewakili blog-blog serta situs web tertentu dan memediasi penjualan mereka untuk kampanye-kampanye besar yang dilakukan brand-brend besar ataupun agensi iklan besar.
Contoh: Federated Media dan Tribal Fusion.

9. Social Advertising
Iklan untuk social media. Tidak seperti iklan tradisional, format iklan ini memanfaatkan dinamika pengaruh sosial seperti pengaruh peer group, word of mouth, viral marketing dan rekomendasi langsung dari teman ke teman.
Contoh: VideoEgg dan Meebo.

10. Video Advertising
Bentuk iklan yang ditargetkan pada content video. Berbagai format tersedia, termasuk iklan dinamis yang bisa tampil sebelum, setelah, ataupun selama tayangnya content video tertentu.
Contoh: Voxant dan AdSense for Video

11. RSS Advertising
Iklan ini ditampilkan di dalam RSS Feed, yang bisa disesuaikan dengan konteks content RSS feed tersebut atau secara manual ditargetkan pada kebutuhan promosi tertentu.
Contoh: Pheedo dan Feedvertising.

12. Sponsorship
Bentuk bantuan dana atau bisa juga dalam bentuk produk/layanan sebagai ganti promosi terhadap suatu brand. Sponsorship online adalah strategi alternatif yang banyak digunakan dan dianggap lebih efektif daripada pemasangan iklan online berbentuk banner.

Sumber-sumber income PortalHR.com :

1. Iklan banner:
Iklan ini masih menjadi sumber income utama di PortalHR.com. Kami memiliki team marketing yang handal yang telah berhasil membuat space iklan di PortalHR.com selalu penuh.

2. Text Link:
Produk ini juga disediakan di PortalHR.com tetapi tidak terlalu laku. Iklan yang lebih banyak diminati masih iklan display. Selain itu, berbeda dengan dugaan kami, iklan teks yang pernah dipasang CTR (click through rate)-nya juga tidak terlalu tinggi. PortalHR.com mempunyai sejarah CTR yang cukup tinggi, bisa mencapai 2,57%.

3. Event:
PortalHR.com mendapat cukup banyak pemasukan dari komisi pendaftaran event secara online.

Singkat kata, sumber income utama PortalHR.com masih sama seperti media-media tradisional, yaitu dari iklan. Bentuk model bisnis online yang paling sederhana diaplikasikan di sini, yaitu memberikan content kepada mayoritas pengunjung, dengan sejumlah kecil (minoritas) lain membayar agar jasanya terlihat oleh mayoritas tersebut.

Beberapa jenis iklan lain sudah pernah kami coba, misalnya Google AdSense. Kami juga pernah bekerjasama dengan sebuah ad network, namun setelah dievaluasi, ternyata masih lebih menguntungkan memasarkan iklan kami sendiri.

Setiap portal memiliki karakteristik tersendiri. Kami bisa saja membuat produk-produk iklan serta feature yang canggih, seperti Twitter ad atau mungkin RSS ad, secara teknis itu tidak sulit, tetapi apakah produk tersebut akan cocok dengan karakteristik portal kita? Belum tentu. Sebagai pemilik portal sangat penting untuk mengenali karakteristik tersebut.

Tentang PORTALHR.com

PortalHR.com mendedikasikan diri untuk menjadi referensi utama dan ‘trend-setter’ bagi perkembangan sumber daya manusia di Indonesia. Oleh sebab itu, dengan menjunjung tema pengelolaan sumber daya manusia (People Management), PortalHR merupakan wacana yang diperlukan bagi para praktisi SDM, pelaku bisnis, pimpinan perusahaan, karyawan maupun individu yang berkeinginan meningkatkan kinerja dan karir pekerjaannya.

Saat ini PortalHR.com telah secara resmi bergabung dengan Majalah Human Capital.

Penyatuan dua media berbeda format namun bervisi sama ini, menjadikan kami sebagai referensi terlengkap untuk segala yang berkaitan dengan People Management di Indonesia.

Kami juga berharap ini akan menjadi langkah awal dalam pembentukan komunitas yang peduli terhadap pengembangan kompetensi sumber daya manusia.

~ Meisia Chandra

Bisnis Online

Membuat model bisnis online adalah menjawab pertanyaan “dari mana datangnya uang.” Saat ini, seiring dengan berkembang pesatnya media Internet, model bisnis online pun semakin beragam dan inovatif.

Secara sederhana, ada tiga model utama bisnis online:

1. E-Commerce Model : menjual sesuatu di website.

2. Content-Rich Model: memberikan content yang kaya kepada user secara gratis dan mendapatkan income dari iklan.

3. Membership/Subscription Model: user harus membayar untuk dapat membaca/melihat content.

Ketiga model ini adalah pembagian yang paling mendasar. Variasi yang beragam dapat dikembangkan dari ketiga model ini.

Pembagian yang lebih kompleks dapat dilihat seperti di bawah ini:

1. Online Learning marketplaces: sebuah ruang maya yang menghubungkan guru dengan murid di luar setting tradisional (di sekolah atau universitas). Pengajar independent dapat memberikan kelas secara online dalam berbagai format, atau menjual materi pelajarannya. Murid membayar untuk mendapatkan pelajaran secara online. Contoh: WiziQ dan Moontoast.

2. Subscription: User membayar biaya berlangganan untuk mengakses data atau content. Cara berlangganan dan besarnya biaya bervariasi sesuai dengan layanan yang didapatkan. Contoh: Pandora dan Last.fm

3. Freemium: Model ini memberikan sejumlah layanan mendasar secara gratis, kemudian untuk layanan premium dan khusus user harus membayar. Contoh: Flickr dan Skype.

4. Fund-raising: situs-situs web tertentu yang memang dibikin untuk mengumpulkan uang dengan meminta sumbangan dari individual, bisnis, yayasan amal, atau pemerintah. Contoh: FundRaising dan Giftsprings.

5. Donation: Donasi diberikan oleh user yang menjadi pengunjung setia situs web sesuai dengan kemampuan dan keiklasannya. Contoh: OpenOffice dan Mozilla Foundation.

6. Re-sale/Re-use: user dapat menampilkan karyanya serta menjual karyanya pada web ini. Contoh: Deviantart dan ClipSyndicate

7. Re-sale of Physical goods: Model bisnis ini memungkinkan resaler tidak perlu menyimpan stock barang, tetapi hanya meneruskan pesanan konsumen kepada manufaktur atau wholesaler, yang akan mengirimkan pesanan kepada konsumen. Pemilik situs ini dapat menaikkan harga dan mendapatkan keuntungan dari perbedaan harga itu tanpa perlu khawatir tentang stok barang, masalah pembayaran dan pengiriman. Contoh: Amazon Associates dan Doba.

8. Merchandising: Menjual benda-benda atau image dari sebuah produk/layanan yang digunakan untuk mempromosikan produk yang lain, yang tidak selalu berhubungan. Contoh: CafePress dan Zazzle.

9. Benda Virtual: Layanan yang tidak dapat dijual di dunia nyata tetapi hanya ada di dunia maya. Keuntungan diperoleh dari transaksi yang dilakukan dalam mata uang virtual (seperti “linden dollars” dalam Second Life) yang dapat dikonversikan ke dalam mata uang yang sebenarnya. Contoh: Second Life dan Kinset.

10. Produk Informasi: Produk-produk berisi informasi seperti e-book, audio book, materi kursus, dan data-data lain yang dapat dijual secara online dan di-download langsung setelah melakukan pembayaran. Contoh: Lulu dan CreateSpace.

11. Software Layanan: Layanan online berbasis web yang dapat digunakan dengan bayaran tertentu. Contoh: GoToMeeting dan WebEx.

12. Link Selling: Situs-situs web yang memiliki ranking tinggi di Google dapat menjual link berbasis teks kepada situs lain yang hendak meningkatkan rangking pencariannya di Google. (Hal ini tidak direkomendasikan dan dapat mendapatkan hukuman dari Google). Contoh: LinkAdage dan Text Link Ads.

13. Referral Leads: Sistem rekomendasi online di mana pemasang iklan membayar untuk mendapatkan lead yang berkualitas. Contoh: Sprint dan USA 2 Referreal.

14. Event: Pendaftaran online untuk event seminar, workshop, conference. Contoh: Eventbrite dan TicketLeap.

15. Broker Informasi: Situs web bertindak sebagai broker informasi antara yang membutuhkan informasi dengan yang menyediakannya. Biasanya, situs web mendapatkan bayaran dari penyedia informasi, sedangkan pencari informasi dapat mengakses informasi secara gratis. Contoh: JobCoin dan Craigslist.

16. Product Placement: Yang dimaksud adalah salah satu jenis iklan, di mana barang atau jasa ditempatkan dalam sebuah konteks yang bukan iklan, seperti dalam sebuah film, acara televise, dan program berita. Kini product placement seperti ini juga dapat ditemukan dalam web. Contoh: Brandfame dan PlaceMyProduct.

17. Konten Berbayar: Penulis/Editor dibayar untuk menulis review dan artikel tentang produk tertentu. Contoh: PayPerPost dan SponsoredReviews.

18. Lisensi konten dan Redistribusi: Layanan lisensi konten yang memberikan bayaran kepada para publisher web bila content mereka dipublikasikan atau diredistribusikan oleh orang lain. Contoh: Mochila dan BlogBurst.

19. Bangun & Jual: membangun sebuah situs web, sebuah layanan atau aplikasi tanpa memiliki model bisnis yang jelas. Begitu situs web tersebut mendapat cukup banyak pengunjung, nama, atau komunitas yang besar, dia dijual kepada perusahaan besar yang dapat mengubah potensinya menjadi uang. Contoh: YouTube dan MySpace.

Selain model-model di atas, masih banyak lagi variasi yang inovatif yang mungkin belum terdata. Dari daftar di atas saja dapat memberikan ide, banyak yang dapat dilakukan dengan media internet. Anda mungkin dapat menjadi penemu bisnis model baru yang belum pernah terpikirkan. Justru model bisnis yang unik yang biasanya akan berhasil. Tidak perlu yang ribet, biasanya model bisnis yang paling sederhana juga adalah yang paling baik.

Dan bila Anda belum tahu model bisnis yang terbaik buat situs web Anda (baca: tidak dapat menjawab pertanyaan dari mana datangnya uang), jangan kuatir, karena model bisnis adalah sesuatu yang dapat berevolusi juga sesuai dengan perkembangan pasar.

Pilihan Anda juga tidak terbatas pada daftar di atas saja. Anda juga dapat mempunyai tujuan lain selain uang, misalnya ketenaran, perhatian, menolong sesama, penyaluran hobby, dan reward non-financial lainnya.

Setelah mempunyai gambaran model bisnis online kita, pertanyaan selanjutnya yang harus dijawab adalah bagaimana cara kita mendapatkan uang? Misalnya, model bisnis kita adalah Content-Rich Model, sebut saja sebuah media online. Itu berarti, sumber income utama kita adalah iklan. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara kita mendapatkan iklan? Apa yang membuat orang ingin memasang iklan di portal kita?
Pertanyaan ini harus dijawab dengan mengkaji kebutuhan pasar dan menghubungkannya dengan kompetensi yang kita miliki. Dengan kata lain, menghubungkan apa yang dibutuhkan pasar dengan apa yang dapat kita berikan.
Tidak jarang, pertanyaan ini yang dijawab dulu sebelum mengetahui bisnis model. Misalnya, PortalHR.com yang lahir karena kami melihat peluang belum adanya sebuah pusat informasi yang lengkap tentang sumber daya manusia, bukan berupa lowongan dan bukan pula berupa informasi event saja. PortalHR.com muncul karena menjawab kebutuhan informasi spesifik tentang HR dan karena itu menarget audience yang sangat spesifik yaitu orang-orang yang berkecimpung di bidang HR, praktisi maupun konsultan, serta pelajar.
Banyak yang terbantu dengan adanya PortalHR.com. Seiring dengan waktu, PortalHR berkembang terus dan membina hubungan yang baik dengan pengunjungnya. Sebagai brand, PortalHR.com telah mendapatkan asosiasi emosional yang positif. Itu adalah tipping point bagi PortalHR.com untuk terus berkembang pesat.
Saat ini, lebih dari 40.000 unique visitor (IP Address) mengunjungi PortalHR.com dalam satu bulan. Itu berarti, apabila 1 IP address digunakan oleh banyak orang, jumlah pengunjung unik dalam satu bulan bisa lebih dari 40.000 orang. Misalnya 1 IP Address digunakan 5 orang (satu keluarga) atau satu kantor (50 orang), itu berarti jumlah pengunjung unik per bulan PortalHR dapat mencapai 40.000 x 5 = 200.000 orang.
Tetapi, karena kebanyakan ISP di Indonesia menggunakan sistem DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) yang sederhananya berarti setiap kali konek ke internet kita mendapatkan IP yang berbeda, maka itu berarti satu orang dapat menggunakan lebih dari 1 IP Address.
Karena itu, secara amannya jumlah IP Address yang tercatat dalam unique visitor mungkin dapat dikalikan 2 saja. Kira-kira lebih dari 80.000 orang pengunjung per bulan, yang mengunjungi PortalHR dengan pola yang berbeda-beda: ada yang setiap hari, ada yang seminggu sekali, ada yang seperlunya saja. Setiap kali mereka masuk ke PortalHR dalam satu bulan, bila mereka menggunakan 1 IP address, mereka hanya tercatat sebagai 1 unique visitor.
Dilihat dari jumlah kunjungan (visit) setiap hari ada 3000-4000 kunjungan. Tidak terlalu besar, namun lumayan. Dan yang terpenting adalah, statistik ini menunjukkan trend yang terus meningkat setiap bulannya.
Lebih dari berapa pengunjung situs web, yang jauh lebih penting (dan menjual) adalah siapa para pengunjung itu. Inilah yang menurut kami amat menarik tentang PortalHR.com.
Kami melakukan survey kecil-kecilan dan mendapat beberapa data demografis yang penting.
  • 68% pengunjung PortalHR.com adalah pria.
  • 80% pengunjung dari kantor.
  • 35% pengunjung mempunyai jabatan manajer ke atas.
  • 50% pengunjung bekerja di bidang HR.

Ternyata, tidak semua pengunjung PortalHR.com adalah orang HR. Hal ini dapat dimaklumi, karena yang berminat pada isu HR tentu saja tidak hanya orang HR. Ada juga karyawan yang menanyakan soal cuti, PHK, dll. Orang HR bukanlah bagian yang banyak menghabiskan waktu untuk browsing, jadi 50% menurut kami sudah cukup banyak.

Selain pengunjung situs, kami juga memiliki database berupa email address, alamat dan nomor telepon lebih dari 4000 orang HR dari berbagai level: direksi, manajerial dan staff. Data ini menurut kami sangat berharga meskipun hingga saat ini belum kami komersialkan.

Saya memberi contoh PortalHR.com dalam tulisan ini untuk menunjukkan bahwa, menjawab bagaimana cara mendapatkan uang adalah mengetahui nilai jual situs web kita, dan apa saja yang bisa dijual.

Orang HR sering kali adalah bagian paling misterius dan paling sulit didekati dalam suatu organisasi. Mereka adalah pintu masuk untuk karyawan (rekrutmen) ataupun pembelian jasa training/pengembangan dll dalam suatu organisasi.

Perusahaan yang menawarkan produk/jasa seringkali harus melewati tembok HR yang sulit ditembus. Nah, mereka dapat mendekati audience HR melalui PortalHR.com. Itulah salah satu hal yang kami anggap sebagai kekuatan PortalHR.com. Bila Anda menarget orang HR secara spesifik, tidak ada media lain sebaik PortalHR.com untuk melakukan marketing Anda.

Bagaimana bentuk marketing tersebut? Cara paling umum/tradisional adalah iklan (berupa banner ad). Namun seiring dengan perkembangan, PortalHR.com terus berimprovisasi memberikan bentuk-bentuk iklan lain yang bisa jadi lebih efektif, tergantung pada kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai oleh pemasang iklan.

~ Meisia Chandra

Iklan

Tujuan Pemasangan Iklan

Advertising is the art of arresting the human intelligence just long enough to get money from it.
Aspek pertama yang paling penting sebelum merumuskan strategi periklanan adalah sebuah sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada apa yang ingin dicapai oleh klien. Penetapan tujuan periklanan merupakan aspek penting yang mendapat perhatian serius. Tanpa tujuan yang baik, tidak mungkin mengarahkan dan mengendalikan keputusan dengan efektif dan efisien.

Tujuan periklanan berfungsi sebagai alat komunikasi dan koordinasi, memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan serta sebagai alat evaluasi. Selain itu tujuan juga akan sangat membantu dalam komunikasi dan membuat suatu garis antara keputusan strategis dan taktis.

Tujuan pemasangan iklan adalah tugas komunikasi tertentu yang ahrus dilakukan terhadap khalayak sasaran tertentu selama periode tertentu. Tujuan harus didasarkan pada keputusan-keputusan di masa lalu tentang pasar sasaran, positioning dan bauran pemasaran, yang me ndefinisikan pekerjaan yang harus dilakukan oleh pemasangan iklan dalam kerangka program pemasaran keseluruhan.

Tujuan pemasangan iklan dapat dikelompokan berdasarkan tujuan utamanya. Apakah tujuannya menginformasikan, mempengaruhi atau mengingatkan.

Menginformasikan : 

  • Menceritakan kepada pasar tentang produk baru
  • Menganjurkan kegunaan produk abru tertentu
  • Menginformasikan pasar tentang perusabahan harga
  • Menjelaskan cara kerja produk
  • Menggambarkan layanan yang tersedia
  • Mengoreksi kesan yang salah
  • Mengurangi ketakutan pembeli
  • Menciptakan citra perusahaan
Mempengaruhi :

  • Mencipatakan preferensi merk
  • Mendorong pergantian ke merek kita
  • Mengubah persepsi pelanggan tentang atribut produk
  • Membujuk pelanggan membeli sekarang
  • Membujuk pelanggan menerima kunjungan tenaga penjualan
* Dalam prakteknya iklan persuasive banyak yang bergeser ke iklan komparatif, yang membandingkan produk kita dengan produk kompetitor

Mengingatkan :

  • Mengingatkan pelanggan bahwa produk mungkin diperlukan dalam waktu dekat
  • Mengingatkan pelanggan di mana membeli produk terebut
  • Mempertahankan produk tersebut tetap ada di benak konsumen selama bukan emsinnya
  • Mempertahankan kesadaran produk tertinggi ( top-of mind) di benak pelanggan.




Travel & Tours

eHaji.com

Entri Populer